Heboh, Ada Wanita Cantik Daftar Wajib Militer, Ternyata....
By Fahrinheit
Seperti Korea dan Singapura, Thailand juga memiliki peraturan bagi penduduk laki-lakinya untuk ikut wajib militer.
Thailand membutuhkan setiap laki-laki di atas usia 21 untuk ikut wajib militer.
Pada bulan April inilah pendaftaran wajib militer di Thailand dimulai.
Namun tampaknya suasana pendaftaran wajib militer di Thailand ini tidak sama dengan Korea dan Singapura.
Dalam antrian pendaftaran wajib militer di Thailand tampak sosok wanita yang memakai celana gemes dan makeup.
Kalau kalian sudah paham siapa wanita di sana mungkin tidak akan kaget lagi.
Sebagaimana diberitakan oleh Mirror.co.uk (4/4/2017) hari pertama pendaftaran wajib militer angkatan darat Thailand tampak beberapa ladyboy di sana.
Hari pendaftaran ini diadakan setiap bulan April, sekitar waktu Tahun Baru tradisional.
Hukum di Thailand menyatakan bahwa orang transgender tidak diperbolehkan untuk mengubah jenis kelamin mereka di KTP nya.
Maka dari itu mereka juga harus mengambil bagian dalam wajib militer.
Ada pengecualian bagi mereka yang mendapatkan sertifikat pembebasan.
Satu dekade yang lalu, orang-orang transgender dianggap sakit mental oleh militer.
Mereka juga dianggap bisa menciptakan masalah termasuk prospek kerja di masa depan.
Butuh enam tahun perjuangan oleh para ladyboy sebelum Peradilan Tata Usaha Negara Thailand akhirnya memutuskan bisa membebaskan mereka dari wajib militer asal ada bukti yang kuat.
Misalnya seseorang bisa menunjukkan perubahan menjadi seseorang yang jenis kelamin tidak sesuai atau dysphoria s*ks.
Sekarang, banyak sebagian besar dari transgender telah dibebaskan dari mengambil bagian dalam wajib militer.
Tapi jika mereka tidak mendapatkan dokumen pembebasan maka harus ikut wajib militer.
Wajib militer membuat yang banyak wanita transgender pergi dari Thailand.
Namun yang menarik dalam hari pertama pendaftaran wajib militer Thailand ini ada juga Patra Wirunthanakij.
Patra Wirunthanakij atau yang akrab dipanggil Nadia, merupakan mantan Miss Mimosa Queen of Thailand.
Ada pula seorang Ladyboy yang mengatakan seperti ini.
“Aku gugup dan bersemangat. Saya belajar pada tahun pertama di universitas di Ayuthaya. Saya bukan seorang wanita 100%,” kata Anchada Duayamphan.
Sahabatnya Rusanan Reuanmoon tersenyum, menambahkan: “Saya tidak ingin menjadi seorang tentara. Saya ingin menjadi seorang wanita. Saya tidak 100% belum karena saya belum memiliki uang lebih untuk berganti kelamin.”
Proses tahun ini menunjukkan tiga pusat seleksi di Phayao, Prae dan Korat, di mana beberapa ratus warga dari sembilan kabupaten menunggu untuk mendengar nasib mereka.
Sumber: Tribunnews.com
