Mencengangkan, Rombongan Arab Saudi Bawa Sendiri Furnitur dan Perlengkapan ke Bali, Beratnya hingga 396 Ton !!!
Presiden Direktur JAS, Adji Gunawan, mengatakan bahwa dari total tonase kargo tersebut, 63 ton diantaranya akan diturunkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta; dan 396 ton diturunkan di Bandara Ngurah Rai, Bali, terhitung per 23 Februari 2017.
"Secara formal, kami sudah ditunjuk untuk menangani semua pesawat rombongan Raja, mulai 28 Januari sudah ada rombongan yang masuk," ucap Adji dalam konferensi pers di kawasan kargo Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Seperti diketahui, pada 1-3 Maret Raja Salman akan mengadakan knjungan kenegaraan, di antaranya bertemu Presiden Jokowi.
Kemudian pada 4-9 Maret, Raja dan rombongan akan berlibur ke Bali.
Adji menyebutkan, kargo khusus Raja Saudi dan rombongan yang diangkut di antaranya dua unit Mercy S600 yang sudah didaratkan di Bandara Halim pada 23 Februari 2017.
Dua unit Mercy S600 (sudah tiba di Denpasar pada 18 Februari 2017).
Satu unit eskalator listrik (tiba di Halim 21 Februari 2017) dan satu unit eskalator listrik (tiba di Denpasar 22 Februari 2017).
Serta logistik berupa makanan dan minuman, peralatan kantor, furnitur dan mesin sinar-X.
Jadi, Raja Salman dan rombongannya membawa sendiri furnitur, peralatan kantor dan sebagian logistik makanan dan minuman.
Sementara itu, anggota rombongan yang akan datang periode 15-28 Februari 2017 sebanyak 620 orang, namun belum ada informasi lebih lanjut untuk yang tiba 1 Maret dan seterusnya.
Dia menambahkan, Raja Salman membawa serta delegasi sekitar 800 orang, termasuk jajaran menteri dan 25 pangeran.
Fase kedatangan dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 4 Maret 2017, yaitu 27 penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma dan sembilan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Tipe pesawat yang akan mendarat di kedua bandara tersebut, yaitu Boeing 777, Boeing 744, Boeing 747F, Boeing 73G, Boeing 757 dan Gulfstream.
Ia menyebutkan pihaknya bisa mengantongi sekitar Rp 400 juta untuk jasa penanganan berbagai konfigurasi pesawat itu.
"Kunjungan ini merupakan kunjungan bersejarah setelah 47 tahun yang lalu Raja Faisal bertandang ke Indonesia, kami mendapat kepercayaan," tuturnya.
Untuk itu, Adji telah menyiapkan personel sebanyak 178 orang di Bandara Halim Perdanakusuma, di antaranya 30 operator lisensi untuk mengoperasikan parkir pesawat (push back, main deck loader dan lainnya) dan 26 personel keamanan penerbangan (aviation security) yang mengawasi penurunan barang hingga ke terminal.
Adapun, untuk di Bandara Ngurah Rai telah disiapkan 394 orang (operator lisensi 42 orang dan 42 personel keamanan penerbangan).
"Sebagai perusahaan nasional Indonesia, kami berkomitmen untuk berperan serta menjadi tuan rumah yang baik dalam kunjungan kenegaraan Raja Salman ini dan kewajiban kami memberikan layanan terbak bagi Saudi Arabia Airlines yang telah menjadi mitra penunjang dalam penerbangan serta kunjungan yang bersejarah ini," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menyambut baik rencana kedatangan Raja Saudi ke Bali.
Ia berharap Raja Salman tidak semata-mata datang berlibur ke Bali tetapi bisa membantu Indonesia, khususnya Bali, dalam membangun fasilitas dan infrastruktur kepariwisataan Bali.
“Saya dengar kabar bahwa Raja Salman bilang `masak Raja Brunei punya hotel di Bali, tapi masa Raja Saudi tidak punya investasi apapun di Bali`. Kata-kata itu kita sambut positif. Kita berharap beliau bisa berinvestasi berbagai bidang di Bali entah itu pembangunan infrastruktur jalan tol, bandara di Bali utara, stadion dan lain,” ujar Sudikerta kemarin di Denpasar.
Ia mengatakan, setelah ada kepastian Raja Salman ke Bali, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika langsung dipanggil Presiden Jokowi pada 22 Februari lalu untuk berkoordinasi terkait kedatangan Raja Salman.
Panggilan mendadak Jokowi itu membuat agenda rapat kerja antara Pemprov Bali dan DPRD Bali yang sudah direncanakan pada 22 Februari itu jadi batal dan diundur jadwalnya.
“Kemarin Pak Gubernur sudah koordinasi waktu dipanggil Presiden. Saya belum dapat info bagaimana hasilnya,” jelas Sudikerta.
Raja Salman dan rombongan dipastikan akan menginap di tiga hotel mewah di kawasan ITDC Nusa Dua, salah-satunya adalah hotel dari jaringan Marriot, yaitu The St. Regis Bali Resort Nusa Dua.
Pantauan Tribun Bali kemarin, pengamanan hotel The St. Regis Bali Resort begitu ketat. Awak media pun tidak diperbolehkan masuk untuk sekadar melihat kondisi sekitar halaman hotel.
Sementara itu, pihak ITDC Nusa Dua mengatakan bahwa pihak hotel di kawasan itu tidak melakukan persiapan khusus.
Sebab, ada sejumlah hotel di Nusa Dua yang sudah terbiasa menerima kedatangan tamu kategori VVIP sekelas kepala negara seperti Raja Saudi.
“Persiapan hotel, saya rasa biasa-biasa saja. Karena setelah pengalaman mereka menerima banyak kepala negara sewaktu APEC 2013 lalu, tentu sekarang meng-handle satu kepala negara tentu tidak sulit,” kata Direktur Pengelola UTDC Nusa Dua, Wayan Karioka, kemarin.
Post a Comment for "Mencengangkan, Rombongan Arab Saudi Bawa Sendiri Furnitur dan Perlengkapan ke Bali, Beratnya hingga 396 Ton !!!"
Post a Comment